Kota Metro Harus Memiliki Ikon Sebagai Barometer Kota Pendidikan
METRO, BERITA AKTUAL – Update DPRD. Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Abdulhak menyebut Kota Metro harus punya ikon sebagai barometer Kota Pendidikan. Hal itu diucapkannya menindaklanjuti perihal kekurangan bangku di SD Negeri 2 Metro Timur.
Musababnya, sejumlah bangku di sekolah tersebut dinilai sudah tak layak pakai termakan usia. Bahkan, Abdulhak menyebut kondisi itu telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
“Kita menyatakan diri sebagai Kota Pendidikan, tapi nggak ada ikonnya. Apa sih sebenarnya yang dilihat orang? Katanya kita Kota Pendidikan, tapi ada sekolah yang tidak mempunyai kursi. Nah, ini kan Jadi kurang baik, gitu,” kata Abdulhak saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa, 14/3/2023.
Politisi Partai Nasdem itu juga mempertanyakan predikat terbaik, peringkat satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang disandang Kota Metro yang tidak related dengan kondisi kekurangan sarana dan prasarana yang terjadi di lapangan.
Diketahui, sebelumnya Kota Metro berhasil meraih predikat terbaik peringkat satu, SPM Katagori Kota se-Indonesia Tri Wulan ke-4 tahun 2022, bidang urusan tertinggi dalam pengisian pendidikan dengan persentase 98,27 persen pada Februari 2023 lalu.
Mengingat capaian tersebut, Abdulhak menyayangkan masih terdapat sekolah yang kekurangan bangku di era kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan Kemendikbud seperti saat ini.
“Katanya SPM kita nomor satu se-Indonesia, tapi infrastruktur pendidikannya saja kok sudah tidak benar,” bebernya.
Selain itu, Abdulhak juga mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat untuk lebih serius mengevaluasi program-program di aspek pendidikan. Bukan malah seolah telah berpuas diri dengan capaian yang telah diraih.
“Ya kalau para orang tua murid itu lebih tertarik menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, itu artinya daya tarik terhadap SMP Negeri kita rendah.
“Jadi, saya kira ini kan perlu diuji juga. Kalau SMP Negerinya memang sebaik itu, tentu peminat ke swasta rendah. Lah ini malah sebaliknya. Hal ini perlu juga mendapat perhatian,” tandasnya.
(Antoni.G)